Dalam kehidupan sehari-hari mungkin kita secara tidak sadar telah
mamakai prinsip ergonomi. Namun karena istilah ini jarang kita
pergunakan maka terasa sangat asing di telinga. Maka setelah istilah
ergonomi itu kita pelajari baik pengertian maupun maksudnya barulah kita
sadar bahwa kita sebenarnya kita sering menggunakan prinsip tersebut
dalam keseharian kita.
Ergonomi berasal dari bahasa latin yaitu ergons (kerja) dan nomos (hokum
alam). Ergonomi dapat didefinisikan sebagai studi tentang aspek-aspek
manusia dalam lingkungan kerjanya yang ditinjau secara anatomi,
fisiologi, psikologi, engineering, manajemen dan disain. Ergonomi secara
singkat mempelajari tentang manusia dan segala hal disekitarnya yang
dapat membantu manusia bekerja lebih mudah. Segala bentuk setting fisik
yang membawa kondisi psikologis pada individu yang berada di dalamnya,
yang mempengaruhi kinerja seseorang. Ergonomi membicarakan kenyamanan
dalam bekerja pada seseorang.
Heimstra
dan Mc Farling (dalam Prawitasari, 1989) menyatakan bahwa psikologi
lingkungan adalah disiplin yang memperhatikan dan mempelajari hubungan
antara manusia dengan lingkungan fisiknya. Menurut Gifford, manusia
mempengaruhi lingkungan dan untuk selanjutnya lingkungan mempengaruhi
manusia.
Dalam
kehidupan, tidak bisa disangkal bahwa antara lingkungan fisik atau
setting fisik dan manusia adalah saling mempengaruhi. Kaitan antara
psikologi lingkungan dengan ergonomic secara singkat yaitu bahwa tata
lingkungan (psikologi lingkungan) mempengaruhi kenyamanan dan
mempengaruhi kinerja seseorang untuk selanjutnya (ergonomi).
Sebagai
contoh, kita akan merasa mudah stress jika bekerja di dalam suasana
yang ramai dan berada di lingkungan yang penataannya berantakan dan
monoton, hal ini menyebabkan kinerja kita akan semakin menurun.
Sebaliknya, kita akan merasa terpicu dan bersemangat jika bekerja dalam
suasana ramah, indah, tidak ramai, sehingga membuat kita dapat focus
pada apa yang harus dikerjakan, kinerja kita pun bisa semakin meningkat
dan tidak mudah stress akibat banyaknya stimulus yang ada di sekitar
kita—stimulus-stimulus yang tidak kita hendaki ada saat kita bekerja.
Fokus perhatian ergonomi adalah berkaitan erat dengan aspek-aspek manusia di dalam perencanaan man-made objects (proses perancangan
produk) dan lingkungan kerja. Tujuan pokok ergonomi adalah terciptanya
desain sistem manusia-mesin yang terpadu sehingga efektivitas dan
efisiensi kerja bisa tercapai secara optimal secara fisik maupun mental
psikologis dan interaksinya dalam sistem manusia-mesin yang integral.
Penerapan ergonomi di tempat kerja bertujuan agar pekerja saat bekerja
selalu dalam keadaan sehat, nyaman, selamat, produktif dan sejahtera.
Untuk dapat mencapai tujuan tersebut, perlu kemauan, kemampuan dan
kerjasama yang baik dari semua pihak.
Jadi,
antara psikologi lingkungan yang membahas tentang penataan setting
fisik dengan ergonomic yang membahas tentang kenyamanan individu dalam
mengerjakan sesuatu, adalah saling mempengaruhi dan bergantungan satu
sama lain terutama dalam mencapai suatu hasil.
Jika lingkungan positif maka dapat menciptakan suasana yang ergonomic
baik secara fisik dan psikologis, sehingga kinerja kita positif, dan
sebaliknya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar