Sabtu, 14 Desember 2013

Ergonomi - Psikologi


Dalam kehidupan sehari-hari mungkin kita secara tidak sadar telah mamakai prinsip ergonomi. Namun karena istilah ini jarang kita pergunakan maka terasa sangat asing di telinga. Maka setelah istilah ergonomi itu kita pelajari baik pengertian maupun maksudnya barulah kita sadar bahwa kita sebenarnya kita sering menggunakan prinsip tersebut dalam keseharian kita.  

 Ergonomi berasal dari bahasa latin yaitu ergons (kerja) dan nomos (hokum alam). Ergonomi dapat didefinisikan sebagai studi tentang aspek-aspek manusia dalam lingkungan kerjanya yang ditinjau secara anatomi, fisiologi, psikologi, engineering, manajemen dan disain. Ergonomi secara singkat mempelajari tentang manusia dan segala hal disekitarnya yang dapat membantu manusia bekerja lebih mudah. Segala bentuk setting fisik yang membawa kondisi psikologis pada individu yang berada di dalamnya, yang mempengaruhi kinerja seseorang. Ergonomi membicarakan kenyamanan dalam bekerja pada seseorang. 

Heimstra dan Mc Farling (dalam Prawitasari, 1989) menyatakan bahwa psikologi lingkungan adalah disiplin yang memperhatikan dan mempelajari hubungan antara manusia dengan lingkungan fisiknya. Menurut Gifford, manusia mempengaruhi lingkungan dan untuk selanjutnya lingkungan mempengaruhi manusia. 

Dalam kehidupan, tidak bisa disangkal bahwa antara lingkungan fisik atau setting fisik dan manusia adalah saling mempengaruhi. Kaitan antara psikologi lingkungan dengan ergonomic secara singkat yaitu bahwa tata lingkungan (psikologi lingkungan) mempengaruhi kenyamanan dan mempengaruhi kinerja seseorang untuk selanjutnya (ergonomi).

Sebagai contoh, kita akan merasa mudah stress jika bekerja di dalam suasana yang ramai dan berada di lingkungan yang penataannya berantakan dan monoton, hal ini menyebabkan kinerja kita akan semakin menurun. Sebaliknya, kita akan merasa terpicu dan bersemangat jika bekerja dalam suasana ramah, indah, tidak ramai, sehingga membuat kita dapat focus pada apa yang harus dikerjakan, kinerja kita pun bisa semakin meningkat dan tidak mudah stress akibat banyaknya stimulus yang ada di sekitar kita—stimulus-stimulus yang tidak kita hendaki ada saat kita bekerja. 

               Fokus perhatian ergonomi adalah berkaitan erat dengan aspek-aspek              manusia di dalam perencanaan man-made objects (proses perancangan produk) dan lingkungan kerja. Tujuan pokok ergonomi adalah terciptanya desain sistem manusia-mesin yang terpadu sehingga efektivitas dan efisiensi kerja bisa tercapai secara optimal secara fisik maupun mental psikologis dan interaksinya dalam sistem manusia-mesin yang integral. Penerapan ergonomi di tempat kerja bertujuan agar pekerja saat bekerja selalu dalam keadaan sehat, nyaman, selamat, produktif dan sejahtera. Untuk dapat mencapai tujuan tersebut, perlu kemauan, kemampuan dan kerjasama yang baik dari semua pihak. 

             Jadi, antara psikologi lingkungan yang membahas tentang penataan setting fisik dengan ergonomic yang membahas tentang kenyamanan individu dalam mengerjakan sesuatu, adalah saling mempengaruhi dan bergantungan satu sama lain terutama dalam mencapai suatu hasil. Jika lingkungan positif maka dapat menciptakan suasana yang ergonomic baik secara fisik dan psikologis, sehingga kinerja kita positif, dan sebaliknya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar